09 April 2012

Loyal, kalau .......

Seorang temanku menulis status, “Orang yang loyal pada atasannya, akan mendapatkan kepercayaan.”
Menarik memang kalau kita amati hubungan antara atasan-bawahan.
 Atasanku juga pernah bilang, “bawahan itu yang memilih atasan atau sebaliknya atasan yang memilih bawahan”. Yeah. Konteksnya pasti berbeda. Pada saat bawahan yang memilih atasan, itu biasanya setelah sang bawahan itu bekerja untuk atasannya selama kurun 1-4 tahun dan proses atasan yang memilih bawahan biasanya pada saat interview “user”.  Keduanya memiliki proses dan jangka waktu yang berbeda. Tapi keduanya tidak bisa lepas dari peran sang “rasa” yang dimiliki si atasan ataupun si bawahannya. Keduanya mau gak mau pasti pakai “feeling”, pakai “hati”. Yah.. “rasa”nya itu lohh..
Banyak kok yang atasanya dekat dengan bawahannya bahkan banyak juga yang atasannya merasa “gerah” punya anak buah tertentu atau bawahannya yang beranggapan bahwa bukan atasan namanya kalau gak sewenang-wenang. Hahahaa. Efeknya pasti salah satu pihak selalu membicarakan hal-hal jelek dibelakang punggung si subjek.
pic. from www.arikhanson.com 
Gak asik deh kalau situasi kerja udah kayak gitu. Imbasnya pasti salah satu akan mengundurkan diri (yang pasti sih ga mungkin atasan yang resign kalau cuma gara-gara ulah si bawahan) :p
Saling percaya emang bisa dibangun dengan banyak factor yang mendukungnya. Kalau emang secara professional, kenapa enggak untuk memberikan kepercayaan lebih kepada si bawahannya atau si bawahan percaya dengan menyandarkan karirnya pada si atasan.
Tapi kalau konteksnya udah pake “kedekatan secara personal”, mending fikir-fikir lagi deh biar gak ada istilah “nutur-nutur bujur batur” dan beredar isu-isu “pilih kasih” diantara rekan kerja yang lain .
Imbasnya, bisa-bisa banyak bawahan yang berpotensi, dibajak perusahaan lain, tuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar