23 Juni 2013

Belajar tentang sejarah

Konon zaman dulu kala, profesi seorang storyteller itu sangat hebat!
dia bisa menceritakan banyak kisah & imajinasi yang membuat orang-orang terpana lalu seolah-olah ikut andil dalam ceritanya.

Kisah-kisah tersebut, krmudian diabadikan dalam gambar dan tulisan. yep, sampai saat ini.
sayang seribu sayang. demi tujuan tertentu terkadang suatu kisah dan bukti kebenaran, direkayasa.
Itu sangat krusial tapi kita simpan sejenak tentang itu, yang saat ini perlu diperhatikan adalah keturunan kita nanti. masikah mereka tertarik mendengar cerita kita?

Sejarah. jejak perjalanan sebuah permulaan.
Seharusnya menjadi pokok pembelajaran anak-anak kita, sehingga mereka tidak lupa darimana mereka berasal.
Sejarah. seharusnya bukan pelajaran yang dikesampingkan, seperti Mipa & bahasa inggris yang selalu dianakemaskan.
Seorang Guru sejarah harus memiliki kecintaan terhadap suatu kisah bukan guru yang mementingkan prestasi nilai srjarah berdasarkan hafalan si murid mengenai tahun kejadian, tokoh krusial, nama tempat apalagi kata-kata yang sama persis dengan buku panduan atau lembar kerja siswa!
Guru sejarah hebat adalah dia yang mampu bercerita pada muridnya sehingga kecintaan membaca & meresapi kisah sampai tuntas diresapi sang murid.

Aku rindu mendengar sebuah kisah. Aku tak sabar untuk membuka sebuah catatan kembali tentang kisah-kisah. Setelah hampir 10tahun tak tersentuh.

22 Juni 2013

Sedikit tentang kita

Kemarin aku belajar
Bahwa untuk menjagamu, tak perlu cemburu buta
Kemarin aku menyadari
Bahwa semakin aku membenci orang yang kau kagumi, aku akan terpuruk
Kamu, bagaimanapun adanya dengan siapapun kamu berinteraksi,
Aku belajar
Bahwa pun kamu bukan boneka
sekuat apapun janji dihadapan Tuhan, manusia mempunyai batas
belajar untuk melembut, untuk menerima kamu sebagaimana yang bertumbuh                 
percayalah, semua akan membaik
tentu saja jika memang masih ingin memiliki sang jiwa
tapi
jika ingin keadaan seperti apa yang memang harus terjadi sesuai kendali,
bersiaplah untuk menerima kenyataan, bahwa sang jiwa akan kelelahan
dan mungkin pergi,

selama