Pagi ini, aku sedang menyortir beberapa file di jaringan
dan menemukan 1 email dari Ci Gratia #beliau dapatkn dari
Mr. Sepuh.
Ini adalah terjemahan dari artikel yang beliau kirim :
Saat seseorang mengatakan bahwa kita membutuhkan teamwork,
itu terasa biasa saja, dan bisa disamakan artinya dengan ‘bekerja lebih cerdas,
bukan lebih keras’. Namun, hal yang paling menghancurkan suatu organisasi
adalah kurangnya teamwork. Jika setiap orang lebih termotivasi dengan
menjaga lahan kerjanya, bertahan untuk selalu benar, atau membenci orang lain,
maka sudah tentu banyak waktu yang terbuang percuma. Dari pengalaman saya
selama beberapa puluh tahun, saya menemukan bahwa 50% pruduktivitas kerja
terbuang untuk mengurusi ‘office politics’.
Mencapai teamwork
yang baik sangat rumit karena jika tiap orang tidak memiliki sikap yang positif
dan tujuan yang akan dicapai diketahui dan
dipahami oleh semua orang, maka kemungkinan keperhasilannya akan sangat
terbatas. Setiap orang yang terlibat harus yakin bahwa kerja sama tim adalah
tujuan yang paling utama. Konflik pribadi, mencari keuntungan sendiri dan
keinginan untuk menjadi yang utama adalah penghambat tercapainya teamwork. Team
leader yang baik akan membuat anggota timnya percaya bahwa hal–hal seperti
berbagi pengetahuan dan ide, saling membantu dan bekerja sama dengan anggota
tim merupakan hal yang penting sehingga semua orang ‘menang’.
Adalah juga
sangat penting bahwa anggota tim mempercayai team leadernya.
seorang pemimpin yang menginginkan timnya memiliki sikap yang positif harus
meluangkan waktunya untuk mengenal dan memahami setiap anggota timnya.
Menunjukkan perhatian yang tulus pada tiap orang dalam melakukan pekerjaannya
dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Jika hal ini belum pernah
dilakukan, berikan waktu untuk melihat perubahan perilakunya. Membutuhkan cukup
waktu untuk membangun kepercayaan dan membuat orang-orang merasa menjadi bagian
penting dari tim. Sebuah tim yang bagus dipimpin oleh pemimpin yang di’hormati’
oleh anggota kelompoknya pasti akan mencapai tujuannya bahkan mungkin lebih
dari itu.
Kita bisa
belajar dari Michael Jordan, saat berhasil menciptakan score
tertingginya dalam olahraga basket. Dalam permulaan karirnya, saat ia dan
timnya melawan tim Boston Celtics, Michael mencetak 63 point.
Namun walaupun ia mencetak point yang tinggi, timnya ‘the Bulls’
tetap mengalami kekalahan. Dengan berjalannya waktu, stamina Michael
mungkin semain menurun, namun ia menjadi pemain basket yang lebih baik karena
ia dan ‘the bulls’ telah belajar untuk bermain sebagai satu tim.
Dalam
lingkungan kerja, tidak peduli sebagus apapun anda sebagai seorang individu,
anda tidak akan mampu melakukan semuanya sendiri. Anda membutuhkan tim.
Seseorang yang sangat berbakat dan ingin menjadi bintang namun tidak bisa
bekerja sama seringkali mendapatkan banyak musuh, menerima penolakan,
mengecewakan anggota timnya, dan yang mengejutkan… seringkali kehilangan
pekerjaannya dan menyia-nyiakan bakatnya.
Setelah terbentuk tim kerja yang
sukses, keuntungan paling besar yang akan dirasakan oleh semua adalah
terbentuknya hubungan interpersonal yang sangat dalam dan kepuasan kerja yang
tinggi. Beberapa tahun yang lalu, supervisor pertama saya memberitahu saya
bahwa kita di sini adalah untuk menyelesaikan pekerjaan dan juga untuk
bersenang-senang. Jadi tidak ada ruginya kan
? by DR.Darlene Brezinski editor majalah Painting &
Coating Industry
Hmm..ngena banget deh rasanya..
aku coba renungkan artikel tersebut dan menyangkutkaitkannya
dengan kondisi team-ku sekarang.
Beberapa perkembangan perusahaan akhir-akhir ini membawa
banyak perubahan (penambahan personel team, beban kerja, ruang dan area kerja
maupun fungsi kerjanya). Yang namanya perubahan, emang asik ga asik, tergantung
si subjek dan objeknya.
untuk masalah jenis pekerjaannya, aku sih masih bisa ‘bersenang-senang’
tapi kesenangan itu sedikit terkikis karena adanya “kesenjangan” orientasi dari
beberapa anggota bertalenta sehingga team kami agak tertatih. fyuhhh. sayang sekali..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar