20 Januari 2012

VIEWPOINT about Team Work

Pagi ini, aku sedang menyortir beberapa file di jaringan dan menemukan 1 email dari Ci Gratia  #beliau dapatkn dari Mr. Sepuh.

Ini adalah terjemahan dari artikel yang beliau kirim :

Saat seseorang mengatakan bahwa kita membutuhkan teamwork, itu terasa biasa saja, dan bisa disamakan artinya dengan ‘bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras’. Namun, hal yang paling menghancurkan suatu organisasi adalah kurangnya teamwork. Jika setiap orang lebih termotivasi dengan menjaga lahan kerjanya, bertahan untuk selalu benar, atau membenci orang lain, maka sudah tentu banyak waktu yang terbuang percuma. Dari pengalaman saya selama beberapa puluh tahun, saya menemukan bahwa 50% pruduktivitas kerja terbuang untuk mengurusi ‘office politics’.
            Mencapai teamwork yang baik sangat rumit karena jika tiap orang tidak memiliki sikap yang positif dan tujuan yang akan dicapai diketahui dan   dipahami oleh semua orang, maka kemungkinan keperhasilannya akan sangat terbatas. Setiap orang yang terlibat harus yakin bahwa kerja sama tim adalah tujuan yang paling utama. Konflik pribadi, mencari keuntungan sendiri dan keinginan untuk menjadi yang utama adalah penghambat tercapainya teamwork. Team leader yang baik akan membuat anggota timnya percaya bahwa hal–hal seperti berbagi pengetahuan dan ide, saling membantu dan bekerja sama dengan anggota tim merupakan hal yang penting sehingga semua orang ‘menang’.
            Adalah juga sangat penting bahwa anggota tim mempercayai team leadernya. seorang pemimpin yang menginginkan timnya memiliki sikap yang positif harus meluangkan waktunya untuk mengenal dan memahami setiap anggota timnya. Menunjukkan perhatian yang tulus pada tiap orang dalam melakukan pekerjaannya dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Jika hal ini belum pernah dilakukan, berikan waktu untuk melihat perubahan perilakunya. Membutuhkan cukup waktu untuk membangun kepercayaan dan membuat orang-orang merasa menjadi bagian penting dari tim. Sebuah tim yang bagus dipimpin oleh pemimpin yang di’hormati’ oleh anggota kelompoknya pasti akan mencapai tujuannya bahkan mungkin lebih dari itu.
            Kita bisa belajar dari Michael Jordan, saat berhasil menciptakan score tertingginya dalam olahraga basket. Dalam permulaan karirnya, saat ia dan timnya melawan tim Boston Celtics, Michael mencetak 63 point. Namun walaupun ia mencetak point yang tinggi, timnya ‘the Bulls’ tetap mengalami kekalahan. Dengan berjalannya waktu, stamina Michael mungkin semain menurun, namun ia menjadi pemain basket yang lebih baik karena ia dan ‘the bulls’ telah belajar untuk bermain sebagai satu tim.
            Dalam lingkungan kerja, tidak peduli sebagus apapun anda sebagai seorang individu, anda tidak akan mampu melakukan semuanya sendiri. Anda membutuhkan tim. Seseorang yang sangat berbakat dan ingin menjadi bintang namun tidak bisa bekerja sama seringkali mendapatkan banyak musuh, menerima penolakan, mengecewakan anggota timnya, dan yang mengejutkan… seringkali kehilangan pekerjaannya dan menyia-nyiakan bakatnya.
Setelah terbentuk tim kerja yang sukses, keuntungan paling besar yang akan dirasakan oleh semua adalah terbentuknya hubungan interpersonal yang sangat dalam dan kepuasan kerja yang tinggi. Beberapa tahun yang lalu, supervisor pertama saya memberitahu saya bahwa kita di sini adalah untuk menyelesaikan pekerjaan dan juga untuk bersenang-senang. Jadi tidak ada ruginya kan ? by DR.Darlene Brezinski editor majalah Painting & Coating Industry

Hmm..ngena banget deh rasanya..
aku coba renungkan artikel tersebut dan menyangkutkaitkannya dengan kondisi team-ku sekarang.
Beberapa perkembangan perusahaan akhir-akhir ini membawa banyak perubahan (penambahan personel team, beban kerja, ruang dan area kerja maupun fungsi kerjanya). Yang namanya perubahan, emang asik ga asik, tergantung si subjek dan objeknya.
untuk masalah jenis pekerjaannya, aku sih masih bisa ‘bersenang-senang’ tapi kesenangan itu sedikit terkikis karena adanya “kesenjangan” orientasi dari beberapa anggota bertalenta sehingga team kami agak tertatih. fyuhhh. sayang sekali..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar