15 November 2011

Sea (part I)


Kecintaanku terhadap laut sebetulnya diawali saat ku baca artikel di majalah Intisari tahun 1990an (anak SD baca intisari?_?) yang biasa dibawa babeh(alm) dari tempat kerjanya. Gambar mutiara, koral, ikan, pemandangan bawah laut bunaken & sunset membuatku terpesona trus serta merta langsung saja aku membayangkan pake baju safari, berpetualang mencari mutiara langka di bawah laut ^^’ hahhaa


Bahagia rasanya pada suatu hari seorang kawan mengajakku menjelajah ke Gunung Kidul, Yogyakarta. Bukan kota pendidikan itu yang membuatku bersemangat, tapi satu lokasi yang membuatku terus-terusan merengek padanya ingin ke sana,,heuu bnul2 apalagi kalau bukan ke laut? ;p

Hunting-lah kami mencari tanggal dan hari libur kejepit yang kira-kira bisa skalian ngambil cuti, jadi perjalanan kami gak sia-sia karena waktu yang pendek.. (buat perjalanan, schedule liburan & istirahat sebelum kembali bekerja)

Perjalanan dimulai malam hari menggunakan kereta bisnis Lodaya jurusan Bandung-Yogyakarta. Kami memilih malam hari sepulang kerja,karena niatnya biar sekalian istirahat di kereta. Apalah daya, niat beristirahat kami sibuk rumpi sana-sini ditambah hadirnya gerombolan anak muda berpenamilan pamong praja (tentara?siswa AU?AD?AL? entahlah, yang pasti badannya kekar & kepalanya plontos) yang maksa naik gak punya tiket.ckckk #hei kalaupun ga punya tiket, minimal tertib dong! Jangan mengganggu penumpang lain yang beli tiket. Duit kan dirogoh buat nyari kenyamanan.. L


Hari Pertama

Nyampe di statsiun Yogya jam 5 subuh, cuci kaki, cuci muka, sikat gigi di toilet stasiun langsung hunting nyari penginapan murah di malioboro.. dapet deh kamar seharga 80 ribu/malam/kamar. Lumayan lah booking dulu buat esoknya, soalnya tujuan hari pertama perjalanan kami adalah menuju Gunung kidul.
Hal yang menarik setelah sampai di yogya, kami dihampiri para tukang becak yang akan menawarkan jasa becak Rp. 5000 kemanapun di malioboro! 

Ups, hati-hati teman.. walaupun Yogyakarta terkenal kota yang ramah tapi kita harus tetap waspada! Penawaran jasa becak murah meriah itu hanya modus operandi para tukang becak yang sudah berkongkalingkong dengan beberapa pemilik toko di maliboro dengan tujuan untuk menggiring para wisatawan domestic/luar untuk berbelanjja di toko tertentu. Kalau ternyata wisatawan yang jadi korban tidak berbelanja di toko tsb dan berpindah ke toko yang lain maka si mang tukang becak akan meminta sejumlah uang pengganti ‘ongkos’ diluar kesepakatan awal.ck 

*Kembali ke perjalanan kami*

Setelah booking penginapan, bergegaslah kami berjalan kaki menyusur malioboro sekalian nyari sarapan (menunya nasi kucthingg yang ga bikin kenyang) menuju terminal Giwangan dari sana carilah trayek bus ¾ jurusan Wonosari (tebak ongkosnya berapa? cuman 6000 perak, bos!!)  setelah dari situ, lanjutkan perjalanan pakai bis ¾ lagi dan 60 menit kemudian kami sampai di pantai Baron..
Kesan pertama sih, ni pantai simpel banget (mirip2 pangandaran versi mini) tapi kekecewaan itu terobati setelah mendaki sedikit bukit dengan uang masuk 2000 rupiah. Wow.. ombak & samudera yang terlihat seperti zamrud hijau tak berujung itu bikin hati ini ademmmmm v_v

Yang special dari pantai ini adalah masakan SEAFOODnya!! Yumiiii~ great taste!! Murah pula.nyam3
Untuk beristirahat di hari pertama, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Kukup pakai jasa ojek (ongkos 7500 untuk jarak yang se-iprit, jadi saranku sih mending sewa motor ajah biar semua pantai bisa keubek dengan very low budget). Penginapan di pantai Kukup sangat, sangat hemat. 1 kamar dengan fasilitas view laut, kamar mandi, kipas angin, bed ukuran king, welcome drink,handuk, sabun, shampoo cuma merogoh kocek 60ribu/hari/kamar ;) (nb. Namanya penginapan Pak Hadi)
Nyari makan juga gak susah,, jalan kaki 5 menit juga uda sampai d tempat makan/pujasera. Biayanya dari 5000 – 25.000 sekali makan (uda termasuk es teh manis).
Sehabis sejenak tidur siang melepas lelah, sorenya kami jalan keliling pantai Kukup.. Yeah, ngapain lagi selain mengabadikan setiap momentnya alias banci fotoooooo~ hahahha

Hari Kedua
Setelah melewati malam berangin (sensasi tidur di pinggir pantai adalah serasa ada hujan badai di luar, kontras dengan suhu di dalam kamar yang panas), esok pagiya jalan lagi ke pantai dengan maksud pengen liat sunrise (karena cuaca mendung, cuman awan gelap yang terlihat). Tapi perjalanan kami gak sia-sia karena setelah air pasang surut, kami menemukan banyak sekali kerang, ikan, udang, rumput laut berserakan di pantai.huhuyy

Jam 8 kami berkemas untuk kembali ke malioboro tapi..... kami terjebak hujan besar! Yahh..apalah daya kami menanti di penginapan lagi. Beruntungnya kami memiliki pemilik penginapan yang baik hati.. dibantunya kami dengan meminta sang supir bus untuk langsung menjemput kami di penginapan (thx God, ga usah nyari tukang ojek lagi + berbasah kuyup karena hujan gede). Jasa ini cuman nambah ongkos rp.5000/orang doang untuk tambahan fasilitas penjemputan! ”I Love Yogakarta!”
Siangnya setelah tiba lagi di statsiun Yogyakarta (hei, aku dapet insiden ketinggalan payung yang baru  ku beli di bus T_T hiks) dan maksi gudeg, kami menuju penginapan yang sudah dibook sehari sebelumnya untuk menyimpan perlengkapan perang sebelum melanjutkan perjalanan hari ini.. cumeh dong kalau liburan cuma menghabiskan waktu di penginapan? Hehehehee

Next trip adalah Candi Prambanan! Hohoo.. dengan menggunakan fasilitas trans Yogya (ongkos cuman 3500 ajah + jasa becak 20000 PP statsiun-candi, pulangnya dijemput oleh carteran becak yang sama #mas tukang becaknya punya inisiatif tinggi ^^).
Ngapain di Prambanan? Ya narsis2an lagi, wkwkkw.. sayang banget sih karena waktu itu adalah masa liburan panjang, jadi otomatis banyak pelajar yang studi banding + liburan yang memadati candi..sepanjang menikmati ukiran di batu, seringkali mengelus dada karena berisiknya dger bocah2 yg ribut lagi foto2 juga (buat foto di tangga pintu masuk candi aja mesti antri,cabe deh)

Balik dari Prambanan sore2 langsung ke penginapan buat berbenah (mandi.red biar fresh gak kucel). Rehat bentar, malemnya jalan deh ke kraton skalian cari makan (belum masuk kraton-nya yah, da udah tutup jam segitu mah). Jgerrr! Breet! Ujan lagi dong T_T uhuhuuuu~ terpaksalah kami berteduh sambil jajan angkringan di pelataran sebuah toko.. sambil update status di fesbuk, niatan kami menikmati malam jadinya malam penuh rumpi ngomongin orang yang hilir mudik nyari tempat berteduh.hihiii
Makan angkringan ternyata gak bikin kenyang, sodara2!! Terpaksalah kami carter sebuah becak (saat itu aku sangat merindukan payung unyu-ku) untuk mengantarkan kami ke jalan malioboro lagi dengan ongkos jalan rp. 10.000 (bukan Rp.5000,- seperti yang ditawarkan si tukang becak itu kaaannn). Pilih sana pilih sini, sebagai anak muda kami memutuskan makan lesehan aja di sepanjang jalan malioboro ituh.. aku pilih ronde jahe sebagai penghangat krn hujan masih turun, sedangkan temenku pesan sepaket nasi timbel. Presentasi makanannya sih biasa banget (versi nasi timbel Sunda), rasanya juga gak terlalu lezat, dan harganya dong,, bikin jantungan! Nasi timbel kualitas karet harganya 30ribuan! Beeeehh.. gak momo lagi deh..kami kuciwa permirsa!
Okei, penutup di hari ke-2 bikin manyun, kami bertekad perjalanan esok harinya akan kembali menyenangkan =)

Hari Ketiga
Bangun tidur, mandi, beli jajanan sama si mbok2 di penginapan (dalam penginapan suka ada tukang jualan yang hilir mudik nawarin sarapan) tapi aku sih lebih memilih makan gudeg dari si mbok yang sempet kita lewatin di H1,masakannya itu masi ngepul n harum menggunggah selera..nyum3
Schedule di hari ini adalah nyari oleh-oleh sebelum malemnya pulang ke Bandung..nyahahahaa
Eits tapi sebelum itu, jalan pagi sepanjang malioboro lagi, nongkrong di taman depan kantor pos/bank indonesia sambil nunggu keraton Yogya dibuka untuk umum.. (selama 25 tahun belum pernah tau daleman keraton itu ada apa ajah,pret!). cuci mata ke bringharjo (tapi batiknya gak sempet kebeli), beli aksesoris2 & belanja titipan kawan2 d sepanjang pasar malioboro buat japrem (pasti nagih sih, hehehe)

Bla, bla, bla...

Berhasil masuk keraton dengan tiket rp. 10.000/orang. Di dalem kraton, aku lebih tertarik sama para abdinya saja karena untuk beberapa benda kramat disana, menurutku biasa banget (ini hanya komentar dari orang yang buta nilai sejarah,hehehe).
Aku kagum sama orang yang mengabdikan hidupnya untuk melayani orang lain, nilai2nya itu loh..kok bisa yah mereka bertahan? Mending kalau orang yg diabdi itu nilai hidupnya baik & sesuai dengan nilai kita, nah kalau kebalikannya? Hmmm..luar biasa

Next...

Keluar dari keraton, nyari oleh2 gudek candil (gudek yang disajikan dalam sebuah gerabah dari tanah liat).. ni gudek berat & mahal di candilnya tapi wrappingnya emang lucu sih, worthed sama budget yang dikeluarin kok (1 gudek candil komplit dengan kereceknya tanpa ayam seharga 150ribuan).  
Capek sih jalan kaki, tapi hasrat belanjaku masih belum terpenuhi. Tau Kota Gede kan? Nahhh..terkenal sama kerajinan peraknya kan? Sebagai penggemar aksesoris aku mauuuu~ >,<
Dengan kaki agak lecet, berangkatlah kami ke Kota Gede pakai Trans Yogya lagi, hehehee dengan harapan nemu oseng mercon (sampai saat ini target belum terpenuhi!!)
Setelah nemu bandul bulan sabit yang lucu (walaupun aku ngecengin gelang dolphin, tapi males balik ke toko awal), kami nge-eskrim dulu dah..capek bo! Lagipula keburu malem & ini adalah saatnya kami balik ke Bandung lagi.uuuuu~h

Dengan bawa2 barang bawaan yang aduhai banyak itu, kami masih harus berburu bakpia sebelum ke statsiun!!  Kan gak afdol kalau ke yogya tapi ga makan bakpia.. berangkatlah kami pakai becak (10.000ribu ongkosnya buat b2) ke bakpia No.25.. cuaca masih gerimis sambil makan tester bakpia yang masih ngepul2 ituh? Wow! Sensasional!

Yep,,we hve to go home. Di statsiun kereta ketemu ibu&anak yang lagi liburan juga..ehh dari bandung pula, daerah cihanjuang katanya ^^ #deket ama sarijadi atuh, bu..

Total budget buat liburan singkat padat schedule  & bawa oleh-oleh itu, cuman, cuman nih! Spare aja 700 ribu ampe 1juta! 

Owh, I Love Yogya & wanna back there,next time.hihiii ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar